Mumpung sedang long weekend karena Imlek, saya coba untuk jalan-jalan ke tempat wisata di Hong Kong. Kali ini saya mau coba datang ke salah satu tempat iconic di Hong Kong, yaitu The Peak. Sekalian saya juga mau sungkem sama Bruce Lee di Avenue of Stars.
The Peak ini salah satu tempat yang sudah masuk dalam bucket list saya sejak lama. Siapa yang nggak mau sih, mencoba naik kereta tram legendaris sampai ke puncak dan melihat keindahan pemandangan Hong Kong dari atas?
Sebenarnya saya sempat galau jadi mau pergi ke The Peak atau tidak karena sehari sebelumnya, sempat hujan tak berhenti-henti seharian. Untungnya hari sangat cerah saat itu, jadi saya langsung membeli tiket di websitenya agar nanti saat datang tak perlu mengantri. Saya beli tiket paket combo : naik kereta tram ke The Peak pulang-pergi dan naik ke Sky Terrace yang katanya merupakan tempat tertinggi di Hong Kong yang harus didatangi untuk melihat pemandangan dari atas. Harga tiket combo ini HKD 99.
Saya langsung pergi pagi-pagi naik MRT menuju stasiun Central. Setiba di stasiun, saya langsung disuguhi pemandangan taman yang indah dengan pepohonan dan air mancur serta pemandangan gedung-gedung tinggi.
Dari taman itu, terlihat petunjuk jalan menuju stasiun kereta tram menuju The Peak. Saya langsung segera pergi menyebrangi jalan mengikuti arahan. Dan tak lama, saya menemukan sebuah tempat bertuliskan ‘The Peak’ dengan huruf-huruf besar. Awalnya saya ragu karena saat itu cukup sepi pengunjung, tak ada antrian sama sekali. Saat saya masuk, saya langsung diminta petugas untuk memperlihatkan e-ticket saya dan kemudian menunggu kereta tramnya datang.
Tak lama kemudian, kereta datang dan kami pun langsung masuk. Saya sudah tak sabar merasakan sensasi menaiki kereta tram ini menuju The Peak. Sepanjang perjalanan kita akan disuguhi pemandangan mulai dari pemandangan kota hingga pemandangan laut dan gedung-gedung saat kereta sudah mulai menanjak ke atas.
Tak terasa kami sudah sampai di stasiun The Peak, yang tepatnya berada di dalam mall The Peak Tower. Begitu keluar, kami langsung disambut dengan toko-toko yang menjual beragam oleh-oleh dengan harga yang cukup miring. Tadinya saya sempat bingung mencari pintu keluar mallnya, tapi setelah mengikuti orang-orang akhirnya saya bisa keluar. Dan wow… saya baru sadar ternyata bentuk gedung The Peak Tower ini mirip sekali dengan perahu di mana di bagian paling atasnya bisa terlihat orang-orang yang sedang menikmati pemandangan di Sky Terrace. Tak hanya itu, selain The Peak Tower, ada juga mall Peak Galleria. Kemudian ada juga display kereta tram yang langsung banyak didatangi orang berfoto.
Setelah melihat-lihat, saya coba jalur trekking melingkar yang katanya sih sekaligus hidden place untuk melihat pemandangan yang nggak kalah bagus dengan naik ke Sky Terrace. Jalur trekkingnya sangat nyaman, tidak menanjak dan tidak juga turun, hanya jalan lurus melingkar saja. Ditambah dengan kondisi jalannya yang diaspal dan banyak pohon rimbun, tjalur trekking ini sangat cocok untuk orang-orang yang ingin jogging ataupun sekadar jalan santai seperti saya hehe.
Setelah sekian lama berjalan akhirnya saya tiba juga di hidden place itu, namanya Lugard Road viewpoint. Dan waw.. kita benar-benar bisa lihat pemandangan laut, kapal-kapal, gedung, dan langit biru menjadi satu. Bagus sekali. Entah berapa kali saya ambil foto di sana hehehe.
Puas foto-foto, saya melanjutkan perjalanan dan akhirnya sampai kembali ke titik awal. Saya coba untuk naik ke Sky Terrace. Barangkali bisa dapat view yang lebih bagus pikir saya. Saat menaiki eskalator ke lantai paling atas, kita akan disuguhi pemandangan dari kaca mall. Banyak juga pengunjung yang berfoto di sana.
Sesampainya di atas, saya diminta untuk menunjukkan e-ticket saya kembali sebelum naik ke Sky Terrace. Begitu naik, kita benar-benar bisa memandang pemandangan Hong Kong dari atas dari segala sisi. Selain itu ada juga spot foto-foto dan teropong untuk melihat lebih dekat (tapi kalau mau pake teropong bayar hehee). Dan kembali lagi saya hunting foto.
Puas melihat-lihat, saya memutuskan untuk naik kereta tram pulang. Namun saat itu ayah saya meminta saya mampir ke patung Bruce Lee yang ada di Avenue of Stars karena beliau sangat ngefans sama Bruce Lee. Wataawww!
Akhirnya saya langsung naik MRT ke stasiun Tsim Sha Tsui, stasiun terdekat ke Avenue of Stars. Tapi sebelumnya, saya sempat mampir ke Masjid Kowloon untuk shalat. Sayangnya masjidnya sedang ditutup karena anjuran pemerintah untuk menutup tempat-tempat yang berpotensi menimbulkan keramaian termasuk tempat ibadah selama libur Imlek untuk mencegah lonjakan kasus Covid. Akhirnya saya putuskan untuk shalat di taman yang dekat dengan masjid, namanya taman Kowloon. Di situ juga banyak ibu-ibu orang Indonesia yang sedang shalat dan mengaji, jadi aman lah ya.
Setelah shalat, saya coba mencari Avenue of Stars mengikuti Google Map. Setelah cukup lama berjalan melewati taman dan juga jembatan penyebrangan, akhirnya saya tiba di Avenue of Stars. Jujur tadinya saya nggak tahu sama sekali kalau Avenue of Stars ini ternyata ada di pinggir laut. Makanya begitu saya lihat pemandangan laut, gedung-gedung di sebrang, dan kapal-kapal, saya sampai terkejut sampai tak sadar berkata ‘Wow!’ dengan kencang hahahaa. Kayaknya kalau ada orang lewat dekat saya waktu itu, dia pasti kaget.
Entah berapa menit saya hanya bisa diam menikmati pemandangan di depan saya diiringi angin berhembus sepoi-sepoi. Rasanya segar sekali. Sangat cocok untuk yang mau bersantai atau mau menjernihkan pikiran datang ke sini. Setelah itu saya berjalan sedikit dan akhirnya menemukan patung Bruce Lee. Saya langsung memfotonya dan mengirimkannya ke ayah saya hehe.
Selanjutnya saya menyisiri Avenue of Stars yang ternyata konsep tempatnya sedikit mirip dengan Walk of Fame di Amerika. Bedanya, di sini, di sepanjang pagar pembatas, terdapat cap tangan dari para orang terkenal di Hong Kong.
Selain itu, di Avenue of Stars ini juga ada mall bertemakan seni, namanya mall K11 Musea. Saya belum masuk mallnya sih, tapi saya sangat suka dengan arsitektur dan vertical garden yang menghiasi mallnya.
Puas memanjakan diri di Avenue of Stars, saya bergegas menuju stasiun MRT. Hari sudah mulai gelap. Baterai handphone saya pun sudah mulai lowbatt. Saatnya pulang dan beristirahat sebelum pergi menjelajah lagi.
FAQ
- Jam buka kawasan The Peak :
- Mall The Peak Tower : 10 pagi-10 malam (Weekdays), 8 pagi-10 malam (Weekend dan Libur Nasional)
- Kereta Tram ke The Peak : 7 pagi-10 malam
- Sky Terrace : 10 pagi-9 malam (Weekdays), 8 pagi-9 malam (Weekend dan Libur Nasional)
- Harga Tiket sesuai dengan website resmi (tapi kalau beli di Klook bisa dapat diskon!) :
- Tiket Combo (Kereta PP dan Sky Terrace) : HKD 99 (Dewasa), HKD 47 (anak dan lansia)
- Tiket Combo (Kereta sekali jalan dan Sky Terrace) : HKD 84 (Dewasa), HKD 38 (anak dan lansia)
- Tiket Kereta PP : HKD 52 (Dewasa), HKD 23 (anak dan lansia)
- Tiket Kereta sekali jalan : HKD 37 (Dewasa), HKD 14 (anak dan lansia)
- Tiket Sky Terrace : HKD 52 (Dewasa), HKD 26 (anak dan lansia)
- Usahakan tiba di The Peak sebelum jam 10 pagi menghindari antrian panjang untuk naik kereta tram, apalagi kalau sedang libur panjang atau weekend
- Untuk menuju ke stasiun kereta tram ke The Peak, bisa dengan naik MRT ke stasiun Central (Red Line). Nanti dari stasiun tinggal ikuti petunjuk arah. Di sepanjang jalan ada kok.
- Kalau ke The Peak apa harus naik kereta tram? Nggak juga, bisa coba hiking, naik taksi, atau naik bis no 15.
- Untuk detil soal The Peak bisa dilihat di websitenya : https://www.thepeak.com.hk/en
- Kalau mau tau cuaca terkini di The Peak bisa juga lihat di https://visithk.weather.gov.hk/details.htm?poi_id=0 biar memastikan ke sana pas cuacanya cerah
- Untuk ke Avenue Stars bisa naik MRT ke stasiun Tsim Sha Tsui (Red Line)/East Tsim Sha Tsui (Blue Line) dan keluar di exit P1 atau exit J (dekat mall K11 Musea)
Note :
Barangkali mau tahu soal kehidupan saya selama di Hong Kong, monggo bisa mampir ke highlight IG saya : https://www.instagram.com/stories/highlights/17889859558883037/
Story of My Life 