Konnichiwa Tokyo! – City Tour in a Day

Setelah program Youtex Tokyo selesai, beberapa dari kami ada yang langsung pulang dan ada yang memutuskan untuk extend seperti saya 😀

Mumpung di Tokyo, saya ingin sekali keliling-keliling dan kebetulan sekali salah seorang kawan saya bersedia menjadi tour guide. Kapan lagi coba bisa keliling Tokyo sama orang Jepang asli?

Kawan saya ini namanya Yoko. Kami berkenalan lewat sosmed diawali dengan ngobrol soal bulutangkis dan saling share foto atlet favorit. Ketika saya mau ke Jepang, awalnya saya hanya menanyakan Yoko mengenai rekomendasi tempat yang harus saya datangi kalau ke Tokyo. Ujung-ujungnya Yoko menawarkan diri untuk jadi tour guide bahkan membantu saya menyusun jadwal perjalanan hari itu. Ya ampun baik banget saya terharu :’)

Kami janjian ketemu di Starbucks dekat kuil Asakusa. Saya sempat salah tempat karena ternyata Starbucks dekat sana ada dua hahaha.. untungnya Yoko langsung menjemput saya dan kami pun langsung segera berjalan ke tempat tujuan.

PSX_20191219_185146

Oiya sebelum ke tujuan pertama, saya sempat mampir dulu ke kuil Asakusa untuk foto. Sayangnya hari itu hujan turun dari pagi, jadi agak kurang bagus untuk foto hehe.

 

IMG_20191123_224428 (2)

Tempat pertama kami adalah Yonex Showroom Tokyo, sebuah tempat yang wajib dikunjungi bagi para fans badminton. Tempat ini sejatinya adalah toko perlengkapan bulutangkis dan olahraga lain dari Yonex, tapi karena tempatnya didesain ala-ala showroom, jadinya banyak fans yang ke sini untuk sekedar lihat-lihat. Oiya, kadang atlet-atlet Jepang khususnya bulutangkis suka ngadain talkshow di sana lo..

Puas lihat-lihat, kami bergerak ke stasiun Shinbashi untuk naik kereta menuju Tokyo Tower. Saya sempat berfoto dulu di monumen kereta uap Shinbashi karena kata Yoko dulunya Shinbashi sering disebut sebagai ‘distrik kereta’-nya Tokyo. Monumen kereta itu pun dipasang untuk memperingati sejarah Shinbashi sebagai ‘distrik kereta’ selama 100 tahun.

IMG_20191123_224358

Lanjut lagi, kami naik kereta dan bergerak menuju Tokyo Tower. Saya baru tahu ternyata di sekitar Tokyo Tower banyak taman dan ada juga kuil dojo -kuil yang digunakan sebagai tempat latihan. Kami sempat berhenti sebentar untuk foto-foto dan menikmati area itu.

IMG_20191123_224404

Tiba di Tokyo Tower, kami langsung beli tiket dan naik lift untuk naik ke Tokyo Tower. Dan wow begitu tiba, kami bisa lihat pemandangan Tokyo dari atas. Sayangnya karena sedang hujan, jadi Tokyonya kurang bisa terlihat jelas.

Oiya yang saya senang, di Tokyo Tower ini ada photo booth yang gratis lo (meskipun ada juga yang berbayar dengan hasil foto yang lebih bagus daripada yang gratis). Saya dan Yoko sempat berfoto disana dan fotonya yang ternyata jadinya dalam bentuk kartu pos pun jadi. Saya juga sempat beli oleh-oleh di sana karena nggak tahan lihat souvenirnya yang lucu-lucu hehe.

Slide17

Satu lagi, buat yang suka One Piece, di Tokyo Tower juga ada area khusus One Piece loh, tapi kalau mau ke sana harus bayar tiket lagi. Saya sih cukup foto di depannya aja.

Slide14

Lanjut lagi, setelah dari Tokyo Tower, Yoko mengajak saya mengunjungi Shibuya lagi karena saya cerita saya belum sempat foto dengan patung Hachiko yang terkenal dan juga belum keliling-keliling area sana.

Tiba di Shibuya, saya sempat merekam perempatan sibuk Shibuya dari awal orang-orang menyebrang sampai selesai. Kami juga langsung mengantri foto di patung Hachiko dan begitu ada kesempatan, Yoko langsung memotret saya. Terus kami berdua coba menyebrang dan keliling Shibuya, mengunjungi mall 109 Shibuya yang terkenal (dan juga ada pop up storenya BTS yang waktu itu baru buka), serta mengunjungi Don Quijote yang terkenal sebagai tempat oleh-oleh murah sekaligus tempat main games dan purikura -photobox Jepang yang terkenal bisa membuat wajah kita terlihat kawaii alias imut gitu hehehe.

Yoko mengajak saya untuk coba purikura dan ternyata menyenangkan juga ya. Dasarnya sama sih seperti photobox di Indonesia, kita pilih dulu template yang diinginkan kemudian masuk ke boxnya. Boxnya besar lo, mungkin bisa muat berlima atau lebih. Kemudian kita diarahkan untuk berpose beberapa kali. Setelah selesai, ternyata kita masih harus menghias-hias fotonya dan disinilah keseruannya. Kita tak hanya bisa menggambar, memberi stiker atau tulisan saja, tapi kita juga bisa memberi efek pada mata dan muka kita lo. Seru deh pokonya, saya sama Yoko ketawa-ketawa terus waktu sesi ini. Yang lebih lucu, saya baru tahu default purikura ini akan memberikan efek mata yang lebih besar, mungkin karena orang Jepang kan rata-rata matanya sipit. Nah masalahnya mata saya di foto itu jadinya besar sekali dan dikewatain sama Yoko hahaha dasar XD

Slide36
Hasil purikura, udah kawaii belum? XD

Lanjut lagi, kami mampir untuk makan siang. Beruntungnya saya karena Yoko sudah mencarikan tempat makan halal untuk saya. Kami makan di cafe Ko-So yang sudah tersertifikasi halal masih di area Shibuya. Saya coba nasi karinya, Yoko coba pasta dan kuenya. Enak lo menunya, recommended!

Slide1

Tadinya kami mau lanjut ke kuil Meiji, tapi saya harus cari mushalla dulu. Dan mushallanya ternyata cukup jauh dari tempat makan kami jadi cukup memakan waktu. Begitu selesai shalat dan ke kuil Meiji naik kereta, kuilnya ternyata sudah tutup. Yah sayang sekali…

Kami pun langsung menuju ke tempat berikutnya, yaitu Momi No Yu Cafe di mana di cafe ini kami bisa memanjakan kaki dengan merendamnya di air panas ala ala onsen dan juga bisa menikmati teh panas. Kalau mau, kita juga bisa minta pijat lo. Cocok sekali memang untuk kami yang kedinginan dan kelelahan karena berjalan kaki terus dari pagi ditengah hujan yang tak kunjung berhenti.

 

Puas merendam kaki dan bersantai, kami lanjut lagi ke destinasi terakhir yaitu Tokyo Skytree. Sayang sekali karena cuaca yang kurang mendukung, kami tak bisa lihat pemandangan apapun. Untungnya disana ada pojok photobooth gratis, jadi kami pun akhirnya hanya menghabiskan waktu dengan berfoto dan berjalalan mengililingi mall Tokyo Skytree untuk beli souvenir dan juga mampir ke Pokemon Centre sana.

Slide11

Slide10

Tak terasa waktu sudah malam, saatnya saya dan Yoko berpisah. Memang ya, sehari rasanya tidak cukup untuk menikmati suasana Tokyo yang begitu menyenangkan. Saya dan Yoko pun bertukar hadiah dan saling memberi salam perpisahan. Yoko bilang suatu hari saya harus ke Tokyo lagi agar bisa sama-sama ke Tokyo Skytree untuk benar-benar bisa menikmati pemandangan dan juga ke kuil Meiji. Dia juga bilang suatu hari ingin main ke Indonesia. Saya benar-benar tak sabar menunggu waktu itu tiba.

Slide18
Hadiah dari Yoko

Dan esok harinya, hari terakhir saya di Tokyo. Saya tak mampir kemana-kemana karena kebetulan pesawat saya terbangnya siang. Jadi saya langsung ke bandara dan hanya keliling-keliling bandara saja. Kebetulan di Bandara Haneda ada beberapa spot menarik seperti Haneda Nihon-bashi -tiruan dari  Nihonbashi sungguhan serta spot untuk melihat pesawat-pesawat yang terbang atau mendarat.

Slide40

Slide41

Arigatou ne Tokyo, sampai berjumpa lagi suatu hari nanti!