A (Mini) Guide to Shanghai

Meskipun kemarin saya ke Shanghainya untuk acara kantor dan jalan-jalannya juga ga sampe sehari, tapi saya coba buat (mini) guide buat temen-temen yang barangkali ada rencana ke Shanghai, teurtama buat yang baru pertama kali ke sana, biar ga se clueless saya hehe.

  1. Kalau mau ke Shanghai, atau ke Cina/Tiongkok lebih tepatnya,kita butuh visa. Mengurusnya sendiri harus ke kantor kedutaannya yang ada di Jalan Mega Kuningan, Jakarta Selatan dengan membawa berkas persyaratan (file formulir dan itinerary bisa didownload di sini). Persyaratan untuk ngurus visanya sendiri adalah:
    1. Mengisi formulir pemohonan visa (DIISINYA HARUS DIKETIK DAN DITANDA TANGANI MENGGUNAKAN PULPEN/TINTA, sengaja saya capslock karena katanya kalau tidak begitu, permohonan visanya bakal langsung ditolak)
    2. Pas foto berwarna zoom 75% dengan ukuran 3,3 x 4,8 cm 2 lembar (untuk yang berhijab, saya sarankan hijabnya agak ‘ditarik’ ke belakang biar seluruh mukanya terlihat)
    3. Mengisi formulir itinerary/rencana kegiatan di Cina/Tiongkok nantinya
    4. Mempunyai paspor yang masih berlaku minimal 6 bulan sebelum berangkat
    5. Fotokopi KTP dan Kartu Keluarga

      Presentation1
      Visa Cina
  2. Bawa tisu yang banyak, karena toilet di sana adalah toilet kering. Dan usahakan hanya menggunakan toilet di tempat yang terjaga kebersihannya seperti hotel, bandara, dan lain-lain karena kalau di tempat umum, kondisi toiletnya sangat-sangat jorok (sorry to say ya, ini beneran kaya gitu huhu)
  3. Cari hotel yang dekat dengan jalan raya, stasiun metro/subway, halte bis, dan tempat makan biar gampang. Fyi aja, kemarin saya di hotel Hanting Express Pusan Road Branch. Lokasinya di jalan Pusan, sangat dekat dengan stasiun metro/subway Pusan Road, dan juga banyak tempat makan. Saya kemarin pesan via booking.com dengan harga CNY/RMB 216, kalo dikursin jadi IDR 432000 semalam (anggap  CNY/RMB 1 = IDR 2000)
  4. Usahakan beli sim card selama masih di Indonesia karena di sana prosedurnya sangat susah untuk beli sim card. Sejauh yang saya tau, provider yang bagus itu ada China Mobile dan China Unicorn (kalau ga salah). Di online shop banyak juga yang jual bahkan udah diisi paket data. Atau kalau mau agak mahal sedikit, beli paket roaming. Kemaren saya beli paket roaming Telkomsel kena 250 ribu untuk seminggu, dan alhamdulillah lancar jaya ga kena blokir sama sekali.
  5. Jaga-jaga untuk menginstall aplikasi VPN agar bisa mengakses media sosial dan internet apapun. Karena kemaren temen saya yang dari Filipina banyak yang ga bisa buka apa-apa karena diblokir. Kalo saya sendiri sih pakenya Turbo VPN, di Android sama iOS ada. Tapi kemaren ga saya pake karena paket roaming saya lancar jaya ga ada hambatan.
  6. Berhubung di Cina/Tiongkok masih sedikit orang yang bisa berbahasa Inggris, selalu sedia Google Translate jadi gampang kalau mau nanya-nanya
  7. Di Cina/Tiongkok tidak ada Uber ataupun Grab, mereka punya aplikasi pemesanan taksi online sendiri yang saya pun tak tau apa namanya. Jadi, kalau memang butuh taksi, bisa minta tolong resepsionis hotel untuk bantu memesankan.
  8. Untuk naik metro/subway, teman-teman bisa pilih mau beli tiket Single Journey (cuma berlaku untuk satu rute, jadi tiap ganti rute harus beli lagi) atau 3-Day-Pass (cocok buat yang mau keliling Shanghai full 3 hari pake metro/subway, bisa dibeli di CS stasiun). Kalo bingung rute metro/subwaynya, bisa pake Google Maps. Oiya buat yang mau beli tiket Single Journey jangan lupa sedia uang receh ya, karena mesinnya hanya menerima uang kecil/receh (biasanya pecahan CNY/RMB 1, 5, 10, 20)
  9. Untuk yang barangkali harus transit ke Hongkong, perhatikan baik-baik lokasi gatenya ya biar ga panik lari-lari ke gate untuk ngejar pesawat. Fyi aja, bandara Hongkong tuh segede itu, gatenya aja sampe ratusan, jadi kebayang kan jarak gate satu ke gate lainnya segimana. Dan di sana ga ada buggy car untuk ngefasilitasin penumpang yang udah ‘final call’ atau ‘last minute’ (kecuali untuk yang disabilitas, disediain kursi roda tentu saja), jadi mau ga mau harus lari!
  10. Kalau mau cari oleh-oleh, bisa coba ke Yuyuan Garden (oleh-oleh makanan khas Cina/Tiongkok), Nanjing Road (mulai dari oleh-oleh lucu kaya gantungan kunci, dompet, scarf sutra, sampai barang branded), dan bandara Shanghai Pudong (berbagai macam oleh-oleh ada di sini, harganya agak mahal memang tapi kualitasnya oke punya)
  11. Usahakan tukar uang ke CNY/RMB (dan HKD kalau memang transit Hongkong) saat di Indonesia, karena kalau tukarnya baru di Shanghai, bandara memberikan tarif yang cukup mahal. Dan money changer di Shanghai pun terhitung sedikit sulit ditemukan (di bandara aja saya cuma nemu satu)

     

  12. Ga perlu khawatir harus sedia colokan kaki tiga karena di Cina/Tiongkok stop kontaknya juga bisa untuk kaki dua seperti di Indonesia kokSlide15
  13. Untuk yang muslim, hati-hati kalau mau beli makanan, kalau ga yakin halal apa ngga, mending jangan beli. Biasanya sih di food court sana selain diberi label bahasa Mandarin, bakal ada label bahasa Inggris juga jaid kita tau itu makanan/minuman apa. Tapi kalau seandainya ga ada labelnya ya…hati-hati aja deh ya…
  14. Last but not least, jangan lupa bawa kamera buat foto-foto hehehe…

Semoga membantu ya… 🙂

 

Credit cover photo : 7wallpapers.net