Pertama kali dengar nama tempat ini, awalnya saya nggak begitu tertarik. Soalnya waktu itu saya pikir, pasti saya bakal bosen ke sini hanya untuk lihat-lihat museum yang isinya macam-macam kendaraan. Tapi setelah liat tempat ini cukup sering muncul di TV, kok keliatannya tempatnya bagus ya? Akhirnya saya putuskan kalau lagi main ke Malang, sekalian coba mampir. Dan ternyata emang beneran keren tempatnya, dan saya sama sekali nggak bosen tuh muter-muterin tempat ini. Bahkan saya udah ke sini dua kali lo hehe.
Museum Angkut ini lokasinya bisa dibilang sangat strategis karena cukup dengan lokasi wisata lain seperti Jatim Park 1-2 dan wisata lainnya. Jadi, nyari tempatnya ga susah. Pertama kali masuk Museum Angkut, kita langsung disambut dengan “Pasar Apung” yang menjajakan beragam makanan dan juga oleh-oleh. Bisa dibilang “Pasar Apung” ini semacam food courtnya gitu kali ya. Nah, saran saya, mending di sini beli makan aja dulu, karena begitu masuk museumnya nanti, kita ga boleh bawa makanan dan minuman.
Setelah melewati “Pasar Apung”, barulah kita masuk museumnya. Tiketnya sendiri untuk weekday harganya IDR 70,000* sementara untuk weekend atau musim liburan IDR 100,000*. Setelah bayar tiket, barang kita bakal digeledah dulu sama petugasnya, memastikan bahwa kita ga bawa makanan dan minuman dari luar. Oiya, kalo mau bawa kamera (kamera digital atau SLR) itu ada biaya tambahannya, tapi saya lupa berapanya, berhubung waktu itu saya ke sana cuma mengandalkan kamera HP hehe.
Begitu masuk, kita akan langsung disambut dengan deretan bermacam-macam kendaraan yang didominasi oleh kendaraan roda empat dari berbagai generasi. Berhubung saya ga terlalu ngerti otomotif, jadi ya saya cuma lihat-lihat aja sambil foto-foto. Sedangkan ayah saya langsung heboh lihat bermacam-macam mobil yang ada sambil sibuk mengomentari. Oh iya, semua kendaraan yang ada di museum ini asli lo..bukan replika, keren kan? Jadi yang suka banget sama otomotif pasti seneng banget deh. Saya aja yang ga ngerti seneng, apalagi yang ngerti hehe.
Terus isi museumnya gitu doang? Oh tenang, ini masih awal, belum sampai ke bagian “ramenya” 🙂
Nah, dari tempat pertama kita masuk tadi, ada tangga ke atas menuju lantai 2 yang ternyata isinya adalah bermacam-macam kendaraan tradisional seperti becak dari berbagai negara. Ada juga miniatur kapal-kapal, bahkan miniatur kapal Titanic juga ada lo…
Nah, lanjut lagi. Dari sini sebenernya kita bisa milih, mau lanjut terus, apa coba naik ke lantai 3. Saya coba naik ke lantai 3. Di sini ternyata lantai paling atas dari museum ini alias bagian atap. Jadi di sini kita bisa liat pemandangan kota Malang dengan leluasa. Sayangnya waktu saya ke sini lagi mendung, jadi pemandangannya tertutup kabut.
Oiya selain itu, di sini juga ada beberapa pesawat dan helikopter. Dari semua pesawat dan helikopter yang ada, saya tertarik sama salah satu pesawat yang membolehkan pengunjung untuk masuk ke dalamnya. Ternyata, pesawat ini adalah pesawat “RI-1” atau semacam “Air Force One”-nya Indonesia yang dulu pernah dipakai oleh para Presiden terdahulu (kalo saya ga salah inget, sampai zamannya Pak Habibie). Pesawatnya asli lo, bahkan sampai kursi dan interior di dalamnya asli. Tapi untuk menjaga barang-barang yang ada, kita tidak boleh menyentuh atau memindahkan barang-barang yang ada. Lalu, setiap sesi hanya boleh ada maksimal 15 orang yang ada dalam pesawat dan itu pun hanya diperbolehkan berada dalam pesawat maksimal 10 menit saja.

Oke lanjut lagi. Setelah puas, saya pun melanjutkan ke tempat selanjutnya (turun lagi ke lantai 2 dan kemudian jalan terus). Di sana ada bermacam-macam perangko dan uang dari masa ke masa yang digunakan oleh berbagai negara. Ada juga peta dunia yang terpampang di sana.
Nah di sinilah, bagian “seru”nya dimulai…
Begitu keluar, kita akan langsung disambut pemandangan ala kota tua Cina, lengkap dengan hiasan lampionnya. Kendaraan-kendaraan tradisional Cina juga ada di sini.
Puas berkeliling di Cina, kita akan masuk lagi ke ruangan yang memamerkan berbagai macam jenis kendaraan tua yang legendaris. (Berhubung ga ngerti otomotif, saya ga tahu ada koleksi mobil atau motor apa aja di sini, maafkan).
Oke lanjut lagi, kali ini kita akan langsung disambut dengan Broadway, lengkap dengan teater dan panggungnya, bahkan ada live shownya juga lo..
Puas melihat-lihat Broadway, kita akan langsung diajak mengelilingi negara-negara Eropa, seperti Italia, Prancis, Jerman, Inggris, dan lainnya.




Keluar dari Inggris, kita akan langsung disambut Istana Buckingham, lengkap dengan interior yang megah seolah kita benar-benar merasa ada di dalam istana. Oh iya, di istana ini juga ada Ratu Elizabethnya juga lo


Keluar dari istana ini kita akan disambut oleh pemandangan khas Las Vegas. Kawasan Las Vegas ini merupakan kawasan terakhir yang bisa kita jelajahi di Museum Angkut ini karena kalau kita jalan lagi maka kita akan langsung menuju pintu keluar museum. Pintu keluarnya cukup unik menurut saya karena kita diminta masuk sebuah gerbong kereta di mana kita akan merasa seperti benar-benar sedang naik kereta karena gerbongnya bergoyang-goyang seolah memang sedang berjalan. Keluar dari kereta, kita akan kembali disambut “Pasar Apung” yang menjadi tempat masuk kita di awal tadi.

Nah, gimana seru kan? Saya berani jamin, bakal nyesel banget kalo ke Malang tapi ga nyobain dateng ke sini. Karena ya seperti yang saya ceritain, kita bisa berwisata ke museum sambil melihat aneka koleksi transportasi dari berbagai negara dari masa ke masa tanpa bosan sama sekali! Teman saya aja yang tadinya menolak ikut ke sini karena sempat mikir tempatnya akan membosankan dan tidak seru, malah jadi nyesel begitu liat foto-foto saya hahaha. Recommended banget deh pokoknya tempat ini…
FAQ
- Harga tiket untuk weekday RP 70,000* sedangkan weekend dan musim liburan Rp 100,000*. Sebenarnya dijual juga tiket terusan Museum Angkut sekaligus wisata-wisata lain seperti Jatim Park dan lainnya. Untuk info lebih lanjut, bisa langsung liat di webnya Museum Angkut aja ya, museumangkut.com
- Museum Angkut ini buka setiap hari dari jam 12.00-20.00 WIB. Saran saya kalo mau puas keliling-keliling di sini, mending dari siang ke sininya, jadi ga keburu-keburu.
- Tidak boleh bawa makanan dan minuman dari luar, jadi sebelum masuk museum, mending beli makan sama minum dulu di “Pasar Apung” yang menjadi food court Museum Angkut ini. Makanan dan minumannya beragam, tapi tempat duduk yang disediakan menurut saya terhitung sedikit, mengingat pengunjung museum ini cukup banyak, terutama saat musim liburan. Jadi siap-siap aja hunger games tempat duduk ya hehehe
- Di dalem museumnya ada toilet nggak? Ada kok tenang, tepatnya di kawasan Broadway (harusnya di bagian lain juga ada toilet sih). Sementara untuk musholla sendiri ada di luar museum, dekat tempat parkir. Ada toilet juga di samping musholla.
- Berhubung di sini kita bakal banyak jalan, jadi usahakan bawa barang secukupnya biar ga berat dibawa-bawa, dan jangan lupa juga pakai sepatu yang nyaman.
- Last but not least, jangan lupa bawa kamera ya buat foto-foto (karena sungguh sayang kalo ke sini nggak foto-foto). Tapi untuk kamera digital dan SLR, akan dikenakan biaya, saya lupa berapanya, tapi yang jelas dibayarkan sekalian ketika kita beli tiket masuk. Kalau kamera HP sih nggak usah bayar.
*Harga sewaktu-waktu bisa berubah. Untuk info lebih jelasnya bisa cek museumangkut.com