2032

“Kak, tadi malam mama mimpi aneh”

Masih ku ingat dengan jelas, 2 minggu yang lalu, mamaku memanggilku mendekat. Masih jelas ingatanku, saat itu mama tengah menyesap kopi luwaknya dengan tenang dengan raut muka yang menyimpan rahasia.

Aku mengambil kursi tepat di depan mama, menunggu lanjutannya.

“Mama mimpi, ada orang badannya besar, tapi mama nggak tahu itu siapa”

“Terus?”

“Dia bilang, ‘Persiapkan dirimu sebaik mungkin, waktumu tinggal 15 tahun lagi'”

Aku tak paham, “maksudnya?”

Dan aku masih ingat senyuman simpul mama waktu itu ketika melihatku yang kebingungan, “mungkin maksudnya itu pertanda, jatah waktu mama tinggal 15 tahun lagi, berarti mama nanti umur…,” Mama menghitung dengan jarinya, “64?”

Aku hanya diam. Tapi sejak itu aku jadi kepikiran. Bahkan di kelas pun, aku tak sengaja menghitung, 15 tahun lagi itu artinya tahun 2032 kan ya?

Aku bukan orang yang cepat percaya akan bunga tidur yang menghampiri, tapi kali ini entah kenapa aku merasa takut sendiri. Bagaimana kalau itu memang betul-betul pertanda? Bagaimana kalau mama memang benar-benar akan pergi 15 tahun lagi?

Terlepas apapun itu, kalaupun seandainya itu benar, aku berharap mama dapat pergi dengan keadaan yang baik, khusnul khotimah. Dan aku berharap ketika mama pergi nanti, aku tak akan mempunyai penyesalan di akhir, penyesalan karena belum bisa membahagiakan beliau, penyesalan karena belum menjadi anak yang berbakti, dan yang paling penting, aku tak mau merasa menyesal karena tak bisa berada di sampingnya di saat-saat terakhir.

“Wahai Tuhanku, ampunilah aku dan kedua orang tuaku (Ibu dan Bapakku), sayangilah mereka seperti mereka menyayangiku diwaktu kecil”.

 

Tagged with: