Madakaripura – Wisata Air Terjun Gunung Bromo yang Tak Boleh Dilewatkan

Selain wisata gunung, “pasir berbisik”, savana, dan Ranu Kumbolo, ternyata Gunung Bromo mempunyai satu objek wisata lain yang harus dikunjungi para wisatawan yang datang ke sana.

Ya, air terjun Madakaripura yang masih masuk dalam kawasan wisata Gunung Bromo ini letaknya tak cukup jauh dari kota Probolinggo, Jawa Timur. Air terjun ini ternyata merupakan air terjun tertinggi di pulau Jawa dan air terjun tertinggi kedua di Indonesia. Wah, keren kan? Karena penasaran, akhirnya pada libur akhir tahun kemarin saya menyempatkan diri untuk datang ke sana.

Akses menuju lokasinya sendiri terbilang mudah, meskipun memang jalannya kecil dan tidak rata, sehingga harus hati-hati. Dan begitu sampai, kita akan langsung disambut patung Gajah Mada di sebelah kanan dan juga gapura bertuliskan ‘Wisata Air Terjun Madakaripura’. Nah, di sini siapin uang ya, buat bayar tiket masuk hehe. Tenang, biayanya cukup murah kok, hanya Rp 5000* per orang.

Begitu masuk dan parkir, jangan kaget ya kalau banyak penjual jas hujan yang langsung mengerubungi. Kenapa? Karena kita pasti basah kuyup kalau main ke air terjunnya nanti, jadi saran saya sih beli aja jas hujannya, biasanya mereka menjual di kisaran Rp 10000-15000*. Kecuali kalau memang niatnya mau basah-basahan sih ya udah gapapa. Saya sendiri sih karena udah bawa jas hujan sendiri, jadi akhirnya nggak beli.

p1060164
Gajah Mada yang Siap Menyambut Wisatawan

Dan perjalanan menuju air terjun pun dimulai!

Perjalanan dimulai dari patung Gajah Mada yang sedang bersila dan di belakangnya terdapat tulisan ‘Madakaripura’ warna merah yang cukup besar. Buat yang mungkin dulu pernah main ke sini, pasti akan bilang kalau kita harus menyusuri sungai beserta batu-batunya untuk sampai di lokasi air terjun, tapi tenang aja karena sekarang semuanya sudah jauh berbeda! Pihak Madakaripura sendiri sudah membuat akses jalan bagi para wisatawan yang akan menuju lokasi air terjun berupa jalan setapak kecil dan juga jembatan, sehingga perjalanan sejauh kurang lebih 1 km 400 m ini tidak akan begitu terasa. Apalagi di sepanjang jalan banyak warung-warung kecil yang menyediakan aneka gorengan dan minuman hangat serta fasilitas kamar mandi yang banyak dan bersih, membuat perjalanan pun menjadi santai.

p1060422
TrekMenuju Air Terjun
20151228_125202
Jembatan Penanda Lokasi Air Terjun

Begitu sampai di jembatan yang tepat berada di atas sungai, kita sudah bisa melihat air terjunnya. Yap, jembatan ini bisa dibilang merupakan penanda bahwa kita sudah sampai di lokasi air terjun. Yey! Saya sudah tidak sabar.

Oiya di Madakaripura sendiri sebenarnya air terjunnya ada banyak, jadi begitu mulai masuk ke lokasi dan melihat air terjun, itu sebenarnya bukan air terjun utamanya hehe.

Untuk menuju air terjun utamanya sendiri, kita harus beberapa kali melewati batu-batu, bahkan sampai harus mendaki tebing kecil. Jadi, kalau boleh saran sih, pakai sepatu atau sandal gunung ya, biar gak gampang kepeleset. Jangan khawatir kalau memang tidak terbiasa dengan trek yang seperti ini karena biasanya ada guide yang siap membantu kita melewati trek-trek berbatu dan juga membantu kita mendaki tebing kecil tadi. Untuk tarif guidenya sendiri sebenarnya tidak ada tarif khusus, tapi untuk gambaran, kemarin saya kasihnya Rp 40000,-.

Dan..setelah melewati batu-batu, mendaki, sambil berbasah-basah ria, akhirnya sampai juga di air terjun utama. Jujur saya merasa terkagum-kagum dengan pesona keindahan air terjun ini. Udara sejuk, percikan air dari air terjun, ditambah hijaunya lumut yang menghiasi tebing-tebing di sana membuat mata saya tak bisa lepas untuk menikmati salah satu ciptaan Tuhan yang begitu indahnya ini.

p1060339
Pesona Madakaripura

p1060367

Nah, gimana, tertarik untuk coba datang ke sana?

Side Note :

1. Tiket biaya masuk Rp 5000* per orang dan tiket parkir kendaraan Rp 10000* untuk motor dan Rp 15000* untuk mobil (biasanya untuk parkir kendaraan sendiri sudah sekalian dicuci, terserah Anda apakah mau dikasih tips atau tidak)

2. Jangan lupa bawa baju ganti! Bahkan meskipun pakai jas hujan pun masih ada kemungkinan baju kita basah karena saat menuju air terjun utama, kita harus melewati air terjun lain dan jelas-jelas membuat baju kita basah.

3. Pakai sepatu atau sandal gunung, jangan pakai sandal jepit khawatir kepeleset atau lepas (kemarin saya pakai sandal jepit dan sempat lepas berkali-kali).

4. Disarankan bawa jas hujan  walau memang di sana juga dijual seharga Rp 10000-15000*

5. Biasanya akan ada guide yang langsung siap membantu kita melewati trek berbatu dan mendaki tebing walaupun kita tidak minta. Untuk biayanya sendiri tidak ada tarif khusus, tapi sebagai gambaran, saya kasih Rp 40000,-

6. Kalau Anda ke sana dan suasananya sudah mulai mendung atau bahkan gerimis, sebaiknya tanya dulu pada para petugas di sana, apakah masih boleh masuk ke lokasi air terjun atau tidak. Karena kalau hujan deras di tempat hulu air terjun utama, biasanya akan terjadi banjir yang cukup besar di lokasi air terjun utama, sehingga tidak boleh ada wisatawan yang masuk. Kalau misalnya ternyata ketika kita berada di air terjun utama dan ternyta banjir gimana? Tenang, upaya pengamanan di sana terhitung cepat  kok. Kemarin waktu saya ke sana, begitu dapat laporan ada banjir, staff keamanan langsung buru-buru mengevakuasi orang-orang yang masih ada di lokasi air terjun.

7. Bawalah barang secukupnya saat ke air terjun agar tidak perlu dititipkan.

8. Last but not least, jangan lupa bawa kamera atau handphone ya buat foto-foto hehehe

*Harga sewaktu-waktu bisa berubah. Yang saya cantumkan di sini adalah harga yang berlaku saat saya ke sana (Januari 2016)

Originally posted on my tumblr, arahmadini.tumblr.com