(Hanya sekedar ingin berbagi pengalaman saat menunaikan ibadah haji)
Note : Mohon maaf bila terdapat banyak typo karena saya mengetik tulisan ini dengan handphone, bukan laptop. Silakan dishare, tapi tolong jangan lupa cantumkan sumbernya yaa terima kasih 🙂
[Diary Haji] Day 10 : Indonesia Di Mana-Mana
Mekkah, 10 September 2015
Assalamualaikum
Halo, saya Yunda, 19 tahun, tinggal di Bandung. Alhamdulillah saya dan keluarga saya bisa menunaikan ibadah haji tahun ini, Insya Allah. Doakan kami jadi haji mabrur ya 🙂
Hari ini saya coba berkeliling ke sekitar hotel, sambil cari-cari rice cooker dan pemggorengan murah buat masak. Iya, di Mekkah ini kami hanya dapat jatah makan sekali selama lima belas hari, jadi sisanya kalo nggak masak, yaaa beli.
Di seberang hotel ternyata ada rumah makan Indonesia, di sana menjual berbagai macam makanan mulai dari baso, lodeh, soto ayam, hingga rawon pun ada. Rasanya pun enak dan harganha jauh lebih terjangkau daripada di Madinah. Hanya saja kalau mau ke sini butuh perjuangan karena harus menyebrang jalan besar dan itu sulit, lebih sulit daripada menyebrang jalan di Indonesia karena di sini aupir-supir tak mau tahu ada yang nyebrang, tancap gas teruuus.
Lalu di sebelah kanan hotel ada namanya toko Indonesia, ya walaupun yang punya orang sini tapi di sini memang lengkap sekali barang-barangnya, ada antangin, adem sari, tahu tempe, bahkan sayuran seperti bayam dan kangkung, lalu bawang merah bawang daun juga ada di sini.
Cuma.ya harganya memang lebih wow, tempe saja satunya 13 real (IDR 52K), tahu satu bungkus 10 real (IDR 40K) dengan rasa yang jelas jauh berbeda dengan tahu cibuntu, adem sari saja kalau dikurskan harganya mencapai 16000 rupiah satu kotaknya. Wah…harus mulai pintar-pintar menghemat duit nih hehe.
Hari ini tidak agenda khusus, jadi dicukupkam segini aja gapapa ya, maaf kalau terlalu singkat.
Originally posted on my tumblr, arahmadini.tumblr.com